Sabtu, 10 Maret 2012

Mama, Ayah, Ijhal


Aku lahir ke dunia ini dengan tangisan dan teriakan yang keras. Ibuku melahirkanku dengan penuh cinta, lalu kedua orang tuaku merawatku dengan penuh kasih sayang. Mereka selalu membimbingku akan budi pekerti yang Bijak. Ketika aku masih bayi, aku selalu menyusahkan kedua orang tuaku. Namun mereka tak pernah kesal, tak pernah lelah dan letih untuk merawatku. Mereka selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanku agar aku tetap bertahan hidup di dunia ini. Mereka tak jijik untuk mencebokku ketika aku berak. Semua itu mereka lakukan karna mereka sayang kepadaku. Satu hal yang selalu membuatku nyaman di masa kecilku ketika mereka memelukku, membelaiku, dan menjagaku dalam dekapan yang hangat.
Ketika aku mulai beranjak remaja, aku mulai membantah kepada mereka. Pada waktu itu aku tak sadar akan apa yang aku lakukan kepada mereka. Aku tak sadar bahwa hal yang aku lakukan hanya dapat membuat air mata Ibuku bercucuran, namun aku juga belum sadar akan prilakuku yang sangat mengecewakan kedua orang tuaku. Pada waktu itu, aku belum bisa melukis keindahan di wajah kedua orang tuaku, tapi hanya kesedihan yang dapat aku lukis.
Ketika aku beranjak dewasa tepatnya umur 14thn, aku tak tau mengapa sikapku mulai berubah drastis. Aku yang tadinya suka membangkang kepada kedua orang tua, sekarang menjadi anak yang penurut kepada mereka. Aku sangat bersyukur dengan diriku yang sekarang. Aku mempunyai harapan yang sangat besar di kemudian hari, yaitu aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku ingin melukis kebahagiaan di wajah mereka ketika mereka melihatku suskses di kemudian hari. Aku selalu belajar dengan baik, berusaha untuk meraih cita-citaku dan memperlihatkan kepada kedua orang tuaku. Aku ingin bilang kepada mereka : "Ma, Pa, Aku sekarang sudah sukses. Terima kasih ya atas apa yang Mama dan Ayah berikan kepada saya".
Aku akan membalas jasa kedua orang tuaku, aku akan merawat mereka dikala mereka sudah beranjak tua. Aku tau, meskipun aku memberikan semua yang aku punya untuk kedua orang tuaku, itu belum bisa menyamai apa yang mereka berikan kepadaku di masa kecilku. Namun dengan niat yang tulus, Insya Allah apa yang aku berikan pasti akan bermanfaat untuk mereka.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar